Aku duduk termangu menatap lenguh
Letih menanti datangnya
Setiap kata hilang sepi
Hanyut dalam alunan nestapa sunyi
Dalam lamunku aku sadar
Betapa kehidupan telah jauh meninggalkan usia
Langkah-kaki pergi menjemput bayang dunia
Hilangkan sejenak akhirat menyapa
Tanpa kusadari; tiada amal, tiada bekal
Untuk kubawa menuju kehidupan yang abadi
Seperti pengembara yang tertatih di hamparan gurun
Duduk sejenak, dibawah pohon
Kemudian beranjak pergi kembali
Begitulah hidup,
Bekal apa yang hendak kubawa di hari kelak nanti
Dengan usia yang kian berlari
Meninggalkan semua yang kuraih
Hanya semu-semi
Melalai makna arti
Dalam I'tikaf kerinduanku
Ku pasrahkan segala iba pada Sang Segala
Agar senantiasa menetapkan qalbu,
Membuka tabir hikmah dibalik kelabu
Mencoba menata hati yang kerap ragu
Dalam I'tikaf kerinduanku
Ku pahat segala asa mengharap hikmah
Agar kelak kumampu melangkah di jalan-Nya
Dalam keridhoan, di atas petunjuk Sang Rahman
Meniti kembali cita dan cinta yang sempat terlalaikan
Di hari suci ini, sudahkah kemenangan itu kuraih?
Ah, seakan masih semu dan hanya Ialah yang Maha Tahu
Segala isi qalbu yang kelabu
"Ya Rabb, lapangkanlah hatiku dengan kasih-Mu..
رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري...
Khartoum, Sudan
4 Syawal 1432 H
This entry was posted
on Minggu, 04 September 2011
at 02.00
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.