Saudaraku sadarkah akan diri kita ....
Siapa kita ...,Bagaimana kita...
Sosok bayi yang masih tertatih...
Bertumpuh pada dua kaki yang lemah.
Berpegang di dinding tegak
Dalam genggaman yang terlalu mungil
Hingga diri jatuh,berdiri..,dan jatuh lagi...
Diselingi tangis mendera hati.
Begitulah cerminan kita
Selalu tertatih dalam jatuh bangunnya
Cerita
Adakah kita bersuka
Adakah kita berduka
Tapi saudaraku ..jangan pernah letih...
Melatih tatihan ini sampai kau biasa berlari
Sampai kau mampu hadapi hidup sendiri
Demi menjemput kebahagiaan yang hakiki..
Siapa kita ...,Bagaimana kita...
Sosok bayi yang masih tertatih...
Bertumpuh pada dua kaki yang lemah.
Berpegang di dinding tegak
Dalam genggaman yang terlalu mungil
Hingga diri jatuh,berdiri..,dan jatuh lagi...
Diselingi tangis mendera hati.
Begitulah cerminan kita
Selalu tertatih dalam jatuh bangunnya
Cerita
Adakah kita bersuka
Adakah kita berduka
Tapi saudaraku ..jangan pernah letih...
Melatih tatihan ini sampai kau biasa berlari
Sampai kau mampu hadapi hidup sendiri
Demi menjemput kebahagiaan yang hakiki..
This entry was posted
on Minggu, 08 November 2009
at 04.06
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.