Saya terinspirasi dari sebuah Layar Emas yang diperankan oleh jacky chan(salah satu aktor china yang terkenal) dalam filmnya yang berjudul "WHO AM I" ,yang artinya "Siapakah Aku..", Saya mencoba mengawali tulisan saya ini dengan judul yang saya ambil dari film tersebut yaitu sebuah pertanyaan yang mungkin tak asing lagi ditelinga kita,sebuah kata yang menyangkut dan menjadi beban dipikiran setiap orang yang ingin mengetahui eksistensi dirinya masing masing. Siapakah aku ...?,Sebagaimana judul yang saya ambil,saya ingin mengingatkan kepada Anda, untuk melihat kembali diri kita masing-masing sebagai makhluk paripurna yang sengaja diciptakan oleh Tuhan sebagai khalifah dalam menjalankan titah-Nya dimuka bumi . Dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya,manusia adalah yang paling sempurna.Kesempurnaan diri dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri,yaitu adanya kebaikan dan keburukan.
Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah.Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenali diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk meraih sebuah cita-cita yang besar.
Pernahkah Anda berfikir, bahwa tidak akan ada dua manusia yang sama persis si dunia ini? Saya yakin, Anda mungkin berpikir bagaimana dengan anak kembar.Coba Perhatikan, ternyata anak kembar sekalipun sifat dan kesukaan mereka berbeda, walaupun wajah keduanya sangat mirip. Setiap orang memiliki keistimewaan dan bakat yang berbeda.
Mengenal cara menemukan bakat, saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rick Warren(penulis buku Purpose Driven Live) bahwa kita harus menanyakannya kepada Sang Pencipta.Ini sangat wajar karena sebagai Sang Pencipta,Dialah yang paling mengetahui dalam bidang apa kita harus berkarya di muka bumi ini.
Hal ini sama persis dengan seorang pencipta sebuah alat yang mengetahui secara persis bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan alat tersebut sehinggan memiliki kinerja yang maksimal. Untuk itu, kita harus tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya bagi hidup kita. Melalui ayat ayat Nya dalam kitab suci, merenungi segala ciptaan-Nya, dan selalu mengingat atau berzikir kepada-Nya adalah beberapa usaha nyata agar kita tahu dan yakin terhadap bakat yang kita miliki.
Selain itu ada sejumlah cara, metode, atau alat bantu yang bisa digunakan untuk menemukan talenta kita. Saudara-saudara yang berprofesi sebagai psikologi dapat sangat membantu dalam hal ini meskipun tidak selalu akurat. Dr. John C Maxwell pernah mengajarkan sebuah pendekatan untuk menemukan talenta seseoarang.Maxwell menyarankan agar kita mencari bidang pekerjaan yang membuat kita bergairah (passion) atau bidang keahlian kita yang paling menonjol (strength).
Coba kita perhatikan lingkungan sekitar kita, Ada orang yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan (IQ) yang jenius, superior, rata-rata, dan di bawah rata-rata. Mungkin kita memiliki teman yang biasa-biasa saja,namun justru sukses berbisnis. Bahkan mungkin ada teman kita yang pintar dan sukses dalam studinya, namun ia gagal dalam kehidupannya. Ia melamar pekerjaan kesana kemari, namun tidak juga mendapatkannya. Semua orang bisa sukses, bergantung pada caranya bersikap, berkepribadian, dan berusaha mengasah talentanya dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin keras.
Setiap manusia diberikan keunikan masing-masing.Keunikan inilah yang memberikan kelebihan kepada kita. Populeritas tidaklah menunjukan seseorang itu lebih baik. Setiap orang memiliki kelebihan yangtidak dimiliki orang lain. Jangan iri dan kecewa jika orang lain memiliki keunggulan dalam bidang tertentu, karena sesungguhnya kita juga memiliki keunggulan yang berbeda.
Para sahabat Rasulullah SAW pun memiliki keunikan masing masing. Lihatlah Umar ra dan Abu Bakar ra.Keduanya tidak memiliki karakter yang sama meskipun sama-sama termasuk manusia unggulan setelah para nabi. Keduanya berbeda, tetapi dua-duanya unggul.Umar ra dikenal sebagai tokloh yangkeras dan tegas, sedangkan Abu Bakar ra dikenal sebagai orang yang lembut dan penuh perasaan.
Bilal dikenal karena suara merdu dan konsistennya, Salman Alfarisi masyhur dengan kemampuannya sebagai arsitek ulung, Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai Pedagang yang sukses.Ali ra dikenal sebagai pintu ilmu,dan masih banyak contoh lainnya, Yang jelas kita bisa melihat bahwa mereka adalah orang-orang unggul dengan keunikannya masing-masing.
Kita pun sama, Kita memiliki keunikan yang menjadikan kita sebagai manusia unggul. Tidak jarang seseorang menjadi rendah diri saat ia tahu dan melihat keunggulan orang lain. Padahal sesungguhnya ia bukanlah orang yang tidak memiliki kelebihan, melainkan belum menggali potensi yang ada pada dirinya. Kita semua memiliki keunikan. Oleh karena itu, menjadi besarlah dengan keunikan yang kita miliki.
Ada pepatah mengatakan "Bahwa orang berbeda itu bukan berti sukses, namun orang sukses itu sudah pasti berbeda ",nah kita terkadang selalu beranggapan bahwa perbedaan suku,budaya,agama,ras maupun jenis merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan kita sulit untuk berkembang dan maju.Ternyata hal tersebut bukanlah faktor kegagalan yang kita alami,melainkan pola pikir yang kian menyalahkan diri tatkala kita mengalami kegagalan.
Semoga kita dapat memacu potensi diri kita,untuk hidup dalam lingkungan yang benar-benar hidup untuk maju.Amien..
Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah.Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenali diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk meraih sebuah cita-cita yang besar.
Pernahkah Anda berfikir, bahwa tidak akan ada dua manusia yang sama persis si dunia ini? Saya yakin, Anda mungkin berpikir bagaimana dengan anak kembar.Coba Perhatikan, ternyata anak kembar sekalipun sifat dan kesukaan mereka berbeda, walaupun wajah keduanya sangat mirip. Setiap orang memiliki keistimewaan dan bakat yang berbeda.
Mengenal cara menemukan bakat, saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rick Warren(penulis buku Purpose Driven Live) bahwa kita harus menanyakannya kepada Sang Pencipta.Ini sangat wajar karena sebagai Sang Pencipta,Dialah yang paling mengetahui dalam bidang apa kita harus berkarya di muka bumi ini.
Hal ini sama persis dengan seorang pencipta sebuah alat yang mengetahui secara persis bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan alat tersebut sehinggan memiliki kinerja yang maksimal. Untuk itu, kita harus tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya bagi hidup kita. Melalui ayat ayat Nya dalam kitab suci, merenungi segala ciptaan-Nya, dan selalu mengingat atau berzikir kepada-Nya adalah beberapa usaha nyata agar kita tahu dan yakin terhadap bakat yang kita miliki.
Selain itu ada sejumlah cara, metode, atau alat bantu yang bisa digunakan untuk menemukan talenta kita. Saudara-saudara yang berprofesi sebagai psikologi dapat sangat membantu dalam hal ini meskipun tidak selalu akurat. Dr. John C Maxwell pernah mengajarkan sebuah pendekatan untuk menemukan talenta seseoarang.Maxwell menyarankan agar kita mencari bidang pekerjaan yang membuat kita bergairah (passion) atau bidang keahlian kita yang paling menonjol (strength).
Coba kita perhatikan lingkungan sekitar kita, Ada orang yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan (IQ) yang jenius, superior, rata-rata, dan di bawah rata-rata. Mungkin kita memiliki teman yang biasa-biasa saja,namun justru sukses berbisnis. Bahkan mungkin ada teman kita yang pintar dan sukses dalam studinya, namun ia gagal dalam kehidupannya. Ia melamar pekerjaan kesana kemari, namun tidak juga mendapatkannya. Semua orang bisa sukses, bergantung pada caranya bersikap, berkepribadian, dan berusaha mengasah talentanya dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin keras.
Setiap manusia diberikan keunikan masing-masing.Keunikan inilah yang memberikan kelebihan kepada kita. Populeritas tidaklah menunjukan seseorang itu lebih baik. Setiap orang memiliki kelebihan yangtidak dimiliki orang lain. Jangan iri dan kecewa jika orang lain memiliki keunggulan dalam bidang tertentu, karena sesungguhnya kita juga memiliki keunggulan yang berbeda.
Para sahabat Rasulullah SAW pun memiliki keunikan masing masing. Lihatlah Umar ra dan Abu Bakar ra.Keduanya tidak memiliki karakter yang sama meskipun sama-sama termasuk manusia unggulan setelah para nabi. Keduanya berbeda, tetapi dua-duanya unggul.Umar ra dikenal sebagai tokloh yangkeras dan tegas, sedangkan Abu Bakar ra dikenal sebagai orang yang lembut dan penuh perasaan.
Bilal dikenal karena suara merdu dan konsistennya, Salman Alfarisi masyhur dengan kemampuannya sebagai arsitek ulung, Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai Pedagang yang sukses.Ali ra dikenal sebagai pintu ilmu,dan masih banyak contoh lainnya, Yang jelas kita bisa melihat bahwa mereka adalah orang-orang unggul dengan keunikannya masing-masing.
Kita pun sama, Kita memiliki keunikan yang menjadikan kita sebagai manusia unggul. Tidak jarang seseorang menjadi rendah diri saat ia tahu dan melihat keunggulan orang lain. Padahal sesungguhnya ia bukanlah orang yang tidak memiliki kelebihan, melainkan belum menggali potensi yang ada pada dirinya. Kita semua memiliki keunikan. Oleh karena itu, menjadi besarlah dengan keunikan yang kita miliki.
Ada pepatah mengatakan "Bahwa orang berbeda itu bukan berti sukses, namun orang sukses itu sudah pasti berbeda ",nah kita terkadang selalu beranggapan bahwa perbedaan suku,budaya,agama,ras maupun jenis merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan kita sulit untuk berkembang dan maju.Ternyata hal tersebut bukanlah faktor kegagalan yang kita alami,melainkan pola pikir yang kian menyalahkan diri tatkala kita mengalami kegagalan.
Semoga kita dapat memacu potensi diri kita,untuk hidup dalam lingkungan yang benar-benar hidup untuk maju.Amien..
This entry was posted
on Minggu, 08 November 2009
at 04.13
and is filed under
Motivasi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.