Ernyitan jangkrik laksana musik menemani
Sepoi dingin angin malam menusuk kulit seakan lentera menyelimuti,
menyertai pedih hidup ini
Ia membawa jiwaku melayang, terbang tinggi menuju khalayan yang tak pasti.
mendengarkan bisikan hatiku bergemuruh
Awan hitam sehilir mengikuti langkahku,
Seakan ia tahu suara jerit hati kuingkari
Ingin ku lewati lembar hidup yang tak indah,
Namun harus kujalani dan hadapi
Membawa pikiranku melayang menerawang, melintasi awan nan kelam.
Tanpa arah dan tujuan yang pasti...
Andai aku bisa menggapai semua angan dan sejuta impian
Kan ku buang jauh semua khalayan yang kini,
yang harus terbayang dihati.
Ya Allahi...
Ingin kucurahkan hati ini bersamamu,
menyelami kefanaan dunia yang sibuk dengan berbagai urusan hidup.
Ya Qayyum....
Teguhkanlah qiyamku dalam menghadapi kemelut kebimbangan
yang menghantui setiap waktu
Ya Rahman.....
Siramilah jiwa gersang ini,
embun kedamaian yang menyejukkan sendi-sendi perjuanganku di bumi waqaf ini
Ya Qodir.......
Seandainya memang inilah taqdirku, yang Kau nabatkan atas diri.
Berilah petunjukMu sebagai pelita menyinari kelamnya cobaan.
This entry was posted
on Minggu, 13 Desember 2009
at 01.53
and is filed under
Sajak
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.