Kepada siapakah satu tujuan hendak kubawa
Menanam benih cinta di lubuk
Telusuri jejak-jejak manusia pilihan
Mencari jiwa-jiwa semesta di terik sahara
Sedang hati gelisah, dan ingin berlari
Tinggalkan tumpuk onak berduri
Di atas dengus tanah aku terguling
Terus jatuh terus bergulir
Terus menuju tempat datar
Hingga sadarkan jiwaku yang kusam
Tentang mereka yang tegar
Berdiri, berjalan, dan berlari
Mencari negeri impian, negeri para nabi
Di sini walau keluh meribu
Walau jantung berdegup gemuruh
Embun sejuk senantiasa bersemi
Sirami hati hamba-Nya yang ingin kembali
Sang, pada-Nya meraba kasih
Taruhlah aku di padang pasir
Agar teruji haus dan laparku.
Layarkanlah aku di lautan
Biar terlihat mabukku
Baringkanlah aku di sisi-Mu
Dalam cahaya dan surga-Mu
Bersama mereka yang putih jiwanya
Genggam tangan dalam rangkul hangatnya
Selembar sajadah tempat bermanja
Tempatku meluntur duka
Kala ingin kusapa
Dhuha, senja, malam sepertiga
Bersama luka dan dahaga
Selembar sajadah tempat bersimpuh
Akankah menjadi saksi tempat mengadu
Kala ingin kubasuh
Peluh, keluh, sedu
Di atas sujud telimpuh
Jangan sembunyi dariku
Karena jiwaku ada dalam Engkau
Betapa langkahku mengejar jiwa-Mu
Betapa aku menunggu-Mu
Betapa jiwaku kehilangan kuasa
Ampunilah aku…
Khartoum, Sudan
11/11/10
This entry was posted
on Senin, 22 November 2010
at 00.40
and is filed under
Puisi,
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.