"Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (Q.S An Nissa 4:59)
Bagaimanakah kita membina diri dalam Islam? Menurut istilah, Islam berarti
ketundukan dan kepatuhan kepada peraturan-peraturan Allah yang disampaikan
melalui Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Salam untuk mencapai
keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Sedangkan Al Islam sendiri
berasal dari kata "salama" yang artinya damai dan selamat. Maka Islam adalah
suatu keyakinan yang utuh yang berpijak pada tata aturan Allah di dalam Al
Qur'an dan contoh tauladan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Salam.
Konsekuensinya, manusia-manusia yang mengaku beragama Islam sudah sepatutnya dan
sudah seharusnya berupaya agar hidupnya damai tanpa ada permusuhan dan
perpecahan di antara sesama mu'min, kalau memang menginginkan keselamatan hidup
di dunia dan di akhirat.
Namun apa yang kita dapati sekarang sangatlah jauh berbeda dan bahkan sangat
menyimpang dari pengertian Islam itu sendiri. Hal ini dikarenakan masing-masing
diri mengandalkan ilmu yang telah dikuasainya dan timbullah kesombongan. Karena
kesombongan itulah akhirnya semua diri bersiteguh pada pendiriannya, bukan lagi
berpegang pada tali agama Allah melainkan berpegang pada tali logika
sendiri-sendiri. Apakah akibat yang terjadi dengan kondisi seperti ini?
"yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka." (Q.S Ar Ruum 30:32)
Yang nampak jelas adalah adanya perpecahan di dalam tubuh Islam itu sendiri
dengan bukti adanya golongan ini dan itu, yang mana masing-masing golongan
sangat membanggakan golongannya. Bila saja kita mau merenungi firman Allah di
bawah ini tentulah tak akan terjadi adanya golongan-golongan itu.
"dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertaqwa." (Q.S Al-An'am 6:153)
Apakah yang menyebabkan perpecahan di dalam tubuh Islam ini? Apakah karena
perbedaan pendapat? Kalau memang itu yang menjadi permasalahannya, haruskah
jalan perpecahan itu yang ditempuh? Tak adakah jalan lain agar umat Islam tetap
berada pada barisan yang utuh? Terlalu dangkal pemikiran mereka yang menempuh
jalan perpecahan itu. Bukankah Al Qur'an adalah merupakan petunjuk dari Allah di
dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi?
Kita adalah umat terbaik yang diciptakan Allah!
Dan agama kita adalah rahmat bagi seluruh alam!
Buktikan kalimat-kalimat Allah itu, niscaya kita akan
mendapati Negara ini laksana sorga dunia yang membawa
ketentraman setiap insan yang tinggal di dalamnya.
Membuktikan Islam adalah agama rahmat untuk seluruh alam dan isinya
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (Q.S Ali Imran
3:103)
Source : berbagai sumber
----------------------------------------------------------------------
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35).
"Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam,
yang saya tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Rasulullah saw
bersabda, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah,' kemudian Istiqamahlah." (H.R.
Muslim)
-----------------------------------------------------------------------
This entry was posted
on Jumat, 23 Oktober 2009
at 17.00
and is filed under
Buletin
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
Diberdayakan oleh Blogger.
Follow Me!
Pengunjung
Contributors
- Unknown
Categories
Archives
-
▼
2009
(40)
-
▼
Oktober
(17)
- Hermeneutika dan Studi Al-Qur'an
- Islam Moderat Sebagai Pilihan
- Hukum Musik & Nyanyian Menurut pandangan Islam.
- MEMBINA DIRI DARI PERPECAHAN
- Menggapai "Itqun Minannar"
- Syarat Utama Diterimanya Amal
- Tabayun Dulu Saudaraku...!
- Tiga Derajat Hikmah
- Terbentuknya Masyarakat Satu Tubuh
- Tugas Dan Peran Manusia
- Waktu Adalah Pahala
- Rangkaian Utama Meraih Sukses
- Bayaran Untuk Sukses
- "Jangan Takut Gagal"
- Bukan Sekedar Harta
- Demam Yang Diharapkan
- Bahan Bakar Kehidupan
-
▼
Oktober
(17)