Aku takut mengeluh lelah
Aku ngeri berkeluh kesah
Tapi aku kehilangan kendali
mataku tak kuasa menahan derainya
perlahan, terurai kebrutalan ku
Hari ini sangat keras
bahkan lebih keras daripada batu
gantikan hati ku dengan hati yang baru
yang lebih lunak dan tak keras seperti batu
jangan biarkan hamba berjalan di dunia ini
seperti mayat hidup
punya mata tapi tak melihat
punya telinga tapi tak mendengar
punya hati tapi tak merasa
Mohon ampun Ya Rabb
jika dosa ini terlalu keras mengendap di hati
hamba memohon nur Mu terus menyinari
karena tak mungkin mampu
menahan panasnya neraka
kini jiwaku lebur dalm derasnya hujan
bersama rahmat dan anugrah yang Kau turunkan
gemercik air, sadarkan aku
menerima segala rahmat dan anugrah Mu
menyadari hidup berujung pada satu tujuan
menanti di ujung sepi
merenung penyesalan diri
menghitung bekal abadi
bermimpi nikmat surgawi
mendamba rengkuhan cinta
Yang Maha Melihat di kedamaian sana
Muhammad Nur
Pengembara Jati Diri
Menyemai hikmah kisah
05/05/10
This entry was posted
on Kamis, 06 Mei 2010
at 01.59
and is filed under
Puisi,
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.