Jika kesedihan bertandang, prihatin dengan orang yang lemah, penuhi hajat yang memerlukan, jangan bawa kebencian. Jadikan kesedihan sebagai jembatan untuk mengejar cinta-Nya. Terus mengutip sisa semangat yang hilang. Sesungguhnya Allah bersama, para malaikat memohonkan ampunan dan syurga telah menanti.
Hanya Dia..., Hanya Dia yang layak untuk tempat mengadu dan mengemis kasih. Setiap manusia punya perjalanan hidup yang unik dan pelbagai. Katika diuji, mudah benar mengadu kepada sang makhluk bernama manusia. Kononnya supaya menjadi orang yang tidak menyimpan rasa dan memendam masalah yang bisa memberi kesan negatif.
Kebaikan kerapkali perlu dimulakan berkali-kali. Tidak ada istilah putus asa dalam mengharap keampunan dan keridhohan Ilahi. Walaupun berkali-kali mundur dan terbentur, itu bukan alasan untuk berhenti. Berhenti artinya mati-mati hati dalam mengharapkan cahaya Ilahi. Hakikatnya itu lebih bahaya daripada matinya Jasad yang lahir ini
***
Ya Allah, moga hati yang berdosa ini tidak terus mati dari rahmat dan ridho-Mu Ya Rabbi
Ya Alllah, tabahkanlah hatiku supaya tidak mengutamakan perasaanku berbanding agamaku. Berikan daku kekuatan Ya Rabbi...
This entry was posted
on Kamis, 20 Mei 2010
at 20.12
and is filed under
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.