Kalla!
Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas
Ingatkah kau!
Luka bersama mana yang kita cari,
Hidup jauh sudah mengemudi sepi
Kita lamat bersemedi di kukung ambisi
Sudahkah kau merasa cukup?
Ataukah enggan melirik nuranimu yang telungkup
Kalla!
Sungguh, hanya kepada Rabbmulah tempat kembali
Mampukah kau!
Telah tersemat dipundakmu amanat..
Khalifah, itulah setinggi-tinggi derajat
Kita lamat berkutat di dinding berlumut
Mencari jalan panjang yang masih berkabut
Sudahkah kau merasa cukup?
Ataukah buta; mata, telinga, mulut terkatup
Bismillah...
Kulangkahkan kaki menuju ridho-Mu
Kala mata tak mampu meraba, di bulan penuh barakah
Menyisir hikmah yang terselip dipintu Maghfirah-Mu
Adapun keampunan itu, akankah bersinggah?
Pada kesekian kalinya ku menumpuk dosa
Pada kesekian kali pula hasrat taubat bergelora
Walhamdulillah...
Dan kini semakin ku meraba
Merasakan titik nadir alfa dan beta
Di Ramadhan, ruang muhasabah
Menyenandung rindu kasih-Mu
Moga, dalam telimpuh mendapat ridho-Mu
Surat Al-Alaq, Ayat: 6-8
Mahmoud Al-Amir
13/08/10
Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas
Ingatkah kau!
Luka bersama mana yang kita cari,
Hidup jauh sudah mengemudi sepi
Kita lamat bersemedi di kukung ambisi
Sudahkah kau merasa cukup?
Ataukah enggan melirik nuranimu yang telungkup
Kalla!
Sungguh, hanya kepada Rabbmulah tempat kembali
Mampukah kau!
Telah tersemat dipundakmu amanat..
Khalifah, itulah setinggi-tinggi derajat
Kita lamat berkutat di dinding berlumut
Mencari jalan panjang yang masih berkabut
Sudahkah kau merasa cukup?
Ataukah buta; mata, telinga, mulut terkatup
Bismillah...
Kulangkahkan kaki menuju ridho-Mu
Kala mata tak mampu meraba, di bulan penuh barakah
Menyisir hikmah yang terselip dipintu Maghfirah-Mu
Adapun keampunan itu, akankah bersinggah?
Pada kesekian kalinya ku menumpuk dosa
Pada kesekian kali pula hasrat taubat bergelora
Walhamdulillah...
Dan kini semakin ku meraba
Merasakan titik nadir alfa dan beta
Di Ramadhan, ruang muhasabah
Menyenandung rindu kasih-Mu
Moga, dalam telimpuh mendapat ridho-Mu
Surat Al-Alaq, Ayat: 6-8
Mahmoud Al-Amir
13/08/10
This entry was posted
on Senin, 16 Agustus 2010
at 23.33
and is filed under
hikmah,
Puisi,
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.