Perjalanan ini membawaku pergi jauh
Hilangkan sejenak keluh yang mengusik
Di dinding hati
Ilalang menyeruak di tepian jalan
Gembala kecil bersenandung riang
Saat kupandang lamat sejuk mentari di penghujunghari
Ah, bayang-bayang kerinduan itu!
Terlukis senyum yang kau goreskan
Kasih pun mulai deras mengalir
Cemerlang sebening embun
Sungguh indah...
Aku mencari jawaban dilangit
Adakah disana?
Saat menyusuri
Saat ingin kuterjemahkan waktu
Ingin ku melumat rasa
Tentang arti senyum indahmu diselakar ini
Tentang arti hitam putih yang terpancardipelangi mata
Adakah sorot mata menyimpan rindu
Sejuta kenangan yang sempat terlupakan
Sejuta impian
Sejuta harapan
Waktu telah lama memisahkan kita
Saat ku tak mengenal kisah tentang dirimu
Saat ku sadari tersirat makna yang tak mampu terucap
Saat lalu yang telah terlewat
Saat inilah ingin kuungkap segala hasrat
Sketsa kehidupan yang telah terlukis
Memberikan isyarat padamu tentang manis dan masam
Saat angin mendengus peluh, kau hilangkan sejenak keluh
Bila masih mungkin kutorehkan bakti
Atas nama jiwa tulus dan ikhlas
Hanya dengan ukiran jiwa diatas kertas ini kumampu
Untuk tuliskan semua kisah tentangmu
Senja....
Mampukah ku bertanya?
Pada angin yang berhembus
Tentang arti keikhlasan
Pada liuk rerumpun yang bergoyang
Tentang arti kerendahan hati
Pada hitam jejalan yang menyusur
Tentang arti pengorbanan diri
Pada hijau gegunung yang terbentang
Tentang arti perjuangan
Benang-benang merah merajut kerinduan pada suatu masa
Ah, hanyalah waktu yang dapat menjawab
Gejolak hati yang terjerat
Disemak kerinduan yang membuncah
Di perjalanan senja ini
Mampukah terjawab semua pertanyaan itu?
Simpang Selakar: Nama desa di Kaban Jahe
Catatan: Saat dalam perjalanan menuju Kaban Jahe
menikmati pesona alam di senja hari Gunung Sinabung
Mahmoud Al-Amir
24/08/10
Hilangkan sejenak keluh yang mengusik
Di dinding hati
Ilalang menyeruak di tepian jalan
Gembala kecil bersenandung riang
Saat kupandang lamat sejuk mentari di penghujunghari
Ah, bayang-bayang kerinduan itu!
Terlukis senyum yang kau goreskan
Kasih pun mulai deras mengalir
Cemerlang sebening embun
Sungguh indah...
Aku mencari jawaban dilangit
Adakah disana?
Saat menyusuri
Saat ingin kuterjemahkan waktu
Ingin ku melumat rasa
Tentang arti senyum indahmu diselakar ini
Tentang arti hitam putih yang terpancardipelangi mata
Adakah sorot mata menyimpan rindu
Sejuta kenangan yang sempat terlupakan
Sejuta impian
Sejuta harapan
Waktu telah lama memisahkan kita
Saat ku tak mengenal kisah tentang dirimu
Saat ku sadari tersirat makna yang tak mampu terucap
Saat lalu yang telah terlewat
Saat inilah ingin kuungkap segala hasrat
Sketsa kehidupan yang telah terlukis
Memberikan isyarat padamu tentang manis dan masam
Saat angin mendengus peluh, kau hilangkan sejenak keluh
Bila masih mungkin kutorehkan bakti
Atas nama jiwa tulus dan ikhlas
Hanya dengan ukiran jiwa diatas kertas ini kumampu
Untuk tuliskan semua kisah tentangmu
Senja....
Mampukah ku bertanya?
Pada angin yang berhembus
Tentang arti keikhlasan
Pada liuk rerumpun yang bergoyang
Tentang arti kerendahan hati
Pada hitam jejalan yang menyusur
Tentang arti pengorbanan diri
Pada hijau gegunung yang terbentang
Tentang arti perjuangan
Benang-benang merah merajut kerinduan pada suatu masa
Ah, hanyalah waktu yang dapat menjawab
Gejolak hati yang terjerat
Disemak kerinduan yang membuncah
Di perjalanan senja ini
Mampukah terjawab semua pertanyaan itu?
Simpang Selakar: Nama desa di Kaban Jahe
Catatan: Saat dalam perjalanan menuju Kaban Jahe
menikmati pesona alam di senja hari Gunung Sinabung
Mahmoud Al-Amir
24/08/10
This entry was posted
on Selasa, 31 Agustus 2010
at 07.31
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.