Dalam telimpuh sujud
ku sisipkan sebuah harapan pada-Mu
Ku titip hati yang selalu cemburu
Pada nurani diujung senja
lamatku memandang sepotong jiwa yang bertandang
ketika mata dan telinga tak sanggup meraba
hanya keluh kesah meranum dibibir nista
Duh, senja..
Mengapa ku terpaut cintamu?
Aku linglung mencari sebuah makna yang terselip disana
menanti sebuah jawaban dalam rengkuhan doa
sembari ku resapi setiap langkah
di tepian pantai, ku mengadu resah
mendayung hati yang terombang ambing
tuk menepi di semenanjung cinta-Nya
Untuk kesekiannya ku merangkai kata
melukis sepetak hati yang terkotak ambisi dan nafsu
sedarkan kembali pikiranku yang rancu
Pada-Nya ku rajut sejuta rindu
Lama kusesali duri yang sempat menusuk
untuk kesekian kali pula ku selalu terpuruk
dengan kelemahan yang kerap mengusik dinding semesta nurani
dengan lelucon hati, kadang patuh dan kadang lumpuh
Sungguh, kuingin mengakhiri pentas drama ini
Memohon pada-Nya pelita hati
Allahumma...
Engkaulah Tuhan
Sang Khaliq Alam Semesta
'Bagiku itu sudah cukup
untuk sujud dan menyembah pada-Mu
di Padang Senja memahat cinta-Mu'
Mahmoud el-Ahmady
21/06/10