Nurani Di ujung Samudra
Mungkin hanya laut yang mengerti
Kapan langit akan menangis...
Atau mungkin hanya buih yang tahu
Kapan mendung berganti warna..
Saat ombak melahirkan darah di bibir karang
Selarut ini aku tuliskan sebait pesan buatmu
Aku lampirkan penggalan mimpi untuk menyapamu
Dalam diam...dalam dendam...dalam ketiadaan...
Terpagut mata memandang perih
Diujung samudera, panggilan hati membawamu pergi
Kala hatimu tersayat belati
Aku hanya mampu merintih
Adakah mereka miliki segumpal nurani?
Setetes darah dengan sebuah kerinduan
Yang mampu mengeja gambar keangkuhan tanpa makna
Semacam doa tanpa harapan
Dan sebuah kerinduan yang kering terbakar
Kau masih menanti diujung samudera
Bertanya pada ombak…
Adakah nurani bersinggah menepi?
Oh…Palestina…
Tragedi tanpa kesudahanmu
Meluluh lantakkan qolbu
Ingin kurajut perihmu dengan jamahku
Obati lukamu dengan jiwa…
Agar kalut tak dapat meraja kembali dalam sepi
Oh…Palestina
Bumi Isa yang ternoda
Kala serdadu zionis gagah diujung samudera
Hendak halangi nurani yang ingin menepi
Ditanah syurgawi, taman mujahid sejati
Ah, aku hanya mampu membias
Di balik cermin, malu tanpa arti
Kala sendimu kokoh menghadang buas
Penar matamu denguskan dedebu
Bebatuan siap menjadi saksi juangmu
Aku hanya mampu mengutuk
kala suamu kian mengetuk
dinding semesta nurani
Dibuat untuk seleksi naskah Tribute to Plestine
(http://www.facebook.com/no te.php?saved&&suggest¬e _id=411106508880)
Donasi untuk Palestina dapat di kirimkan pada
Rekening Mer-C untuk Palestina :
BCA cab. Kwitang No. Rek. 686.0153678
BSM cab. Kramat No. Rek. 009.0121.773
a.n. Medical Emergency Rescue Committee
Rekening KISPA untuk Palestina :
Bank Muamalat Indonesia cab.Slipi
No. 311.01856.22 an.Nurdin QQ Kispa
By: Muhammad Nur
Jum’at, 04/05/10
Mungkin hanya laut yang mengerti
Kapan langit akan menangis...
Atau mungkin hanya buih yang tahu
Kapan mendung berganti warna..
Saat ombak melahirkan darah di bibir karang
Selarut ini aku tuliskan sebait pesan buatmu
Aku lampirkan penggalan mimpi untuk menyapamu
Dalam diam...dalam dendam...dalam ketiadaan...
Terpagut mata memandang perih
Diujung samudera, panggilan hati membawamu pergi
Kala hatimu tersayat belati
Aku hanya mampu merintih
Adakah mereka miliki segumpal nurani?
Setetes darah dengan sebuah kerinduan
Yang mampu mengeja gambar keangkuhan tanpa makna
Semacam doa tanpa harapan
Dan sebuah kerinduan yang kering terbakar
Kau masih menanti diujung samudera
Bertanya pada ombak…
Adakah nurani bersinggah menepi?
Oh…Palestina…
Tragedi tanpa kesudahanmu
Meluluh lantakkan qolbu
Ingin kurajut perihmu dengan jamahku
Obati lukamu dengan jiwa…
Agar kalut tak dapat meraja kembali dalam sepi
Oh…Palestina
Bumi Isa yang ternoda
Kala serdadu zionis gagah diujung samudera
Hendak halangi nurani yang ingin menepi
Ditanah syurgawi, taman mujahid sejati
Ah, aku hanya mampu membias
Di balik cermin, malu tanpa arti
Kala sendimu kokoh menghadang buas
Penar matamu denguskan dedebu
Bebatuan siap menjadi saksi juangmu
Aku hanya mampu mengutuk
kala suamu kian mengetuk
dinding semesta nurani
Dibuat untuk seleksi naskah Tribute to Plestine
(http://www.facebook.com/no
Donasi untuk Palestina dapat di kirimkan pada
Rekening Mer-C untuk Palestina :
BCA cab. Kwitang No. Rek. 686.0153678
BSM cab. Kramat No. Rek. 009.0121.773
a.n. Medical Emergency Rescue Committee
Rekening KISPA untuk Palestina :
Bank Muamalat Indonesia cab.Slipi
No. 311.01856.22 an.Nurdin QQ Kispa
By: Muhammad Nur
Jum’at, 04/05/10
This entry was posted
on Senin, 07 Juni 2010
at 02.25
and is filed under
Puisi,
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.