Allah, Ya Rabbi...
Dengan segala kuasa dan kemaha besaran-Mu
Ku tengadahkan tangan bertumpu malu
Kala hati hanya berdusta
Terombang ambing dengan nafsu sia
Di keheningan malam
Waktu yang sepantasnya kupergunakan
Merajut cinta-Mu
Allah, Ya Rabbi...
Adakah hati dan lidah ini selalu berujar
Berkilah dan mengumbar ayat-ayat-Mu yang berpijar
Terangi hati mereka yang sadar
Obati jiwa mereka yang pudar
Namun, hanya akulah yang kurang ajar
Memaknai setiap dalil yang erat mengakar
Dengan potongan-potongan ayat samar
Lantas ku jadikan alasan untuk menutupi hidayah-Mu
Allah, Ya Rabbi...
Kegundahan hati ini lama berlumut
Terkatup dibalik dinding-dinding usia yang larut
Dalam jurang nista
Adakah pertolongan yang siap menghampiri
Sedangkan aku hanya berdiam diri
Dan enggan berlari menjemput kasih-Mu
Pantaskah aku menerima
Dengan kealpaan diri.
Kini hanya diamlah yang menjadi saksi bisu
Hanya jejaring malam yang setia menunggu
Kala simpuhku dihadapan-Mu
Menjadi bukti kelemahanku tentang diriku
Menjadi bukti kehampaanku tentang jiwaku
Menjadi bukti kelalaianku tentang usiaku
Bahwa, Engkaulah yang Maha Tahu dan akan mengatahui
99 lapis isi hati ini, yang karat dan berduri
Dan ingin ku benahi dalam sujud kasihku pada-Mu
Bahwa, Engkaulah Sang Murabbi
Penuntun hidup dan terjalnya jalan
Melangkahkan kaki lewati aral rintangan
Mahmoud el Ahmady
Selasa,03.15
15/06/10
This entry was posted
on Rabu, 16 Juni 2010
at 01.25
and is filed under
Puisi,
Refleksi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.