Tak ku sangka rangkaianmu begitu indah
melantun huruf kata demi kata
menari mesra di bait cintamu pada sang pujangga
mengayunkan pena peradabanmu merajut kisah
lembaran-lembaran kasihmu seakan merona
penuh dakwah dan embun dahaga
Itukah buah tanganmu saudaraku?
Ukiranmu landaskan penat sejuta ragu
lukiskan laman-laman hikmah dibalik sembilu
adakah sirah nabawy yang meramu
di balik kisahmu
Itulah yang semakin merajai
Jejaring iriku yang ku labuhkan pada suamu
dengan taburan tinta yang meribu
kuatkan rinduku pada-Nya menghamba seduh
Jejaring penamu menjerat hatiku
seraya terombang ambing oleh seratnya kisah
harapku suatu hari dapat menjamahnya
faktakan pena yang kian bertahta meraja jiwa
Baiklah,
kiniku hanya dapat menahan qalbuku pada jejaring penamu
kuatkan pula jejaring iriku pada sebuah impian ditunggu
akan ku susul peradabanmu dengan langkah tetapah
meniti kata merangkai jiwa yang gundah dengan oase hikmah
dalam tarian tinta
Muhammad Nur
Pengembara Jati Diri
17/04/10
This entry was posted
on Sabtu, 17 April 2010
at 03.18
and is filed under
Puisi,
Refleksi,
renungan,
Sajak
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.