Ingin kurengkuh tubuh kecilmu
dalam pangkuanku
Senyummu yang tulus
riamu tak terputus
tandakan keluguan
kau berlari ...
elakkan diri dan bermain disana
bersama bola kecilmu
lupakan kesah
meramu kegalauan
melihatmu ...
kubertambah iri
mengapa tak lagi seriang dirimu
dengan segala ketulusan
memelukmu...
kubertambah iri
mengapa tak lagi selembut kulitmu
membelai erat tanganmu
dengan kerinduan
kini ku tak lagi sama
meratap lampau dan silau dunia
harus bersiap diri dan gagah
kalau tak ingin raga binasa
Sosok mungilmu
menginsipirasku makna sejarah
saat ruh kehidupan dalam dekapanku
kupersembahkan kasih sayang tanpa batas
engkau malaikat kecilku
kelak mengukir keabadian syurgawi
karena senandung doa dan lafazh mushaf
panjatkan jiwa yang terlepas
doakan orang tuamu
mogakan setia selalu
hingga penghujung waktu
berlalu diatas lapas...
(Teruntuk adikku yang lugu, yang menebarkan pesona. Moga engkau menjadi anak yang berguna)
This entry was posted
on Minggu, 21 Maret 2010
at 10.38
and is filed under
Puisi,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.