Aku duduk di sini
memandang matamu
ingin aku masuk di dalamnya
biar kurasakan apa yang kau tatap
begitu mengerikankah?
hingga butiran hangat
berguguran di pipimu
mendung semakin menebal
di mana kau akan berteduh malam ini
di bawah kolong jembatan itu lagikah?
atau diemperan toko
tempat kau biasa membaringkan letih
Aku semakin tak berdaya
sesungguhnya aku juga begitu papa
untuk mengajakmu pulang
dan berteduh di bawah atap rumahku
yang kumuh...
This entry was posted
on Jumat, 12 Maret 2010
at 09.51
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.