Selembar Sajadah  

Posted by Unknown in , ,

Kepada siapakah satu tujuan hendak kubawa
Menanam benih cinta di lubuk
Telusuri jejak-jejak manusia pilihan
Mencari jiwa-jiwa semesta di terik sahara
Sedang hati gelisah, dan ingin berlari
Tinggalkan tumpuk onak berduri

Di atas dengus tanah aku terguling
Terus jatuh terus bergulir
Terus menuju tempat datar
Hingga sadarkan jiwaku yang kusam
Tentang mereka yang tegar
Berdiri, berjalan, dan berlari
Mencari negeri impian, negeri para nabi

Di sini walau keluh meribu
Walau jantung berdegup gemuruh
Embun sejuk senantiasa bersemi
Sirami hati hamba-Nya yang ingin kembali
Sang, pada-Nya meraba kasih

Taruhlah aku di padang pasir
Agar teruji haus dan laparku.
Layarkanlah aku di lautan
Biar terlihat mabukku
Baringkanlah aku di sisi-Mu
Dalam cahaya dan surga-Mu
Bersama mereka yang putih jiwanya
Genggam tangan dalam rangkul hangatnya

Selembar sajadah tempat bermanja
Tempatku meluntur duka
Kala ingin kusapa
Dhuha, senja, malam sepertiga
Bersama luka dan dahaga

Selembar sajadah tempat bersimpuh
Akankah menjadi saksi tempat mengadu
Kala ingin kubasuh
Peluh, keluh, sedu
Di atas sujud telimpuh

Jangan sembunyi dariku
Karena jiwaku ada dalam Engkau
Betapa langkahku mengejar jiwa-Mu
Betapa aku menunggu-Mu
Betapa jiwaku kehilangan kuasa

Ampunilah aku…


Khartoum, Sudan
11/11/10


Bila Larut Tiba  

Posted by Unknown in , ,

Bila Larut Tiba

oleh Muhammad Nur pada 04 November 2010 jam 18:51
Bila larut tiba, raut wajah sejuk terbayang
Kerinduan semakin dalam
Yang hinggap hanya sebuah penantian
Entah sampai kapan, dimana, dan bagaimana
Aku hanya terdiam  menghitung hari

Bila larut tiba, coba renung meraba kisah
Terus jalan dan berlari
Mengoleksi segala yang ditemui
Menggurat kenangan, menggores sejarah
Berteriak pada penjuru angkasa
Aku punya nama!

Suatu ketika aku berjalan
Dan bertemu kehidupan.
Lalu, aku bergegas mencari cermin
Dan berkaca pada diri.
Ada kerut di dahi
Ada tanya di hati
Siapa diri ini?

Waktu setia menggerus peluh
Saat ingin kuhadapkan satu harapan
Biarlah keringat mengering duka
Saat ingin kugapai sebuah impian
Lagu kedamaian akan tiba!

Beri aku kesempatan untuk meminta
Berpuluh, beratus, beribu keinginan tak kunjung usai
Melewati batas kesabaran
Hanyut di air deras pengharapan
Saat kusandang segala kejadian sendirian
Aku tengadah pada langit.

Kucoba katakan pada dengus tanah merah
Apa yang seharusnya aku lakukan
Saat cobaan menari di atas puing keluh
Saat bisikkan suara indah godaan bergemuruh

Bila larut tiba, izinkan aku memadu rindu
Pada-Mu, izinkan aku sujud telimpuh…



Khartoum, Sudan
04/11/10

Bidak Pengembaraan  

Posted by Unknown in , ,

Siang menerik membakar pusaran kepala
Sedetik, lalu hujan.
Garis-garis turun menancapi tanah,
Memukul lantak butir benih,
Memendamnya ke basah tanah merah,
Melarutkan penanam ke dalam mimpi terang bulan
Harum daun ladang keemasan

Masih kuraba pelita di kesunyian gempita
Hening sapa langkah kuku-kaki telusuri
Sejenak kata hangatkan gigil sepi
Saat kerinduan mulai meranum di padang gersang
Subur, walau peluh mengering perih

Masih kuraba terjal di liku jalan
Kukatakan pada langit
Pengembaraanku penuh tanya
Mencari napas dan denyut nadi,
Bahkan jasadku entah di mana!

Aku hapus jejakku
Di atas pasir gurun lapang
Permainan berjalan sudah
Aku jadi bidak di papan besar perjalanan

Kotak-kotak waktu harus dilalui
Bingkai dan bangkai peristiwa menanti
Terisi kapan, di mana, bagaimana,
Sementara, detak jarum berlomba dengan nadi

Bismillah...
Izinkan aku melangkah dan menepi
merangkai sejuta impian dan harapan walau peluh terik menghujan

Bismillah...
Izinkan aku mengeja semburat senyum syahdu
di gersang ilalang panjang dengan ayat keteduhan
Ya, Rabb! Ridhoilah langkahku


Muhammad Nur
Khourtoum, Sudan
16.00
10/10/10

Denyut Tasbih Di Padang Sujud  

Posted by Unknown in , ,

Di sini sunyi meski genderang bertalu-talu
Hening, meski jantungku berdebar keras
Menyuarakan ruh-Mu, tak ada gema,
Tak ada suara, aku hanyut di padang luas.
Segalanya melebur di kesunyian ilalang panjang

Kapan semua harapan kucapai?
Kapan aku tidur dengan damai?

Aku tundukkan dalam hening sujudku
Bersama nafsu hati, ‘tuk segera larut
Di dalam kedekatan-Mu
Kucium sajadahku dalam malam sunyi
Seperti ingin kureguk nikmat cahaya-Mu
Yang menelusup di relung kalbu.

Kini mimpi itu datang, menjemputku di ujung hari
Saat harapan yang dulu sempat menawan
Saat cita itu sempat pergi dan enggan kembali
Engkau tunjukkan kuasa-Mu di terik keculasan
Menyapa dari tirai kehampaan
Lihainya Engkau membolak-balikkan hati!

Cinta, cita dan harapan
Peluang dan kesempatan mengawan di dinding hati
Meraup sejuta impian di tanah kenabian
Kini, di laman sejuta arti
Tak kusangka ia datang membawa kabar gembira
Satu rasa menyelusup rongga jiwa

Terlampau banyak kenangan yang terkumpul
Waktu yang ada hanya cukup untuk memperbaiki
Segala yang disebut salah
Sampai nanti detik terakhir
Sehingga tak ada pengabdian percuma
Karena setiap waktu adalah pengorbanan

Jika aku dapat terbang ke langit,
Akan kurengkuh kuasa-Mu
Jika dapat kukejar bayang-Mu di bumi,
Akan kuraih tanah bekas tapak-Mu
Tapi, diri-Mu adalah penguasa
Yang kuasanya ada di mana-mana

Ingin Aku mengulang, lembar hidup dari awal
Ingin membasuh, segala hitam yang nodai imam
Ya Allah, izinkan aku meneguk pelita kasih-Mu!
Ya Rabbi, lingkupi aku dengan dekapan cinta-Mu!
Di setiap rukuk dan sujud
Ilahi, biarkan aku jadi milik-Mu!


Ku dedikasikan kepada saudara/iku di bumi perjuangan, dalam meraih mimpi dan harapan. Agar senantiasa tawakkal di bawah naungan kasih-Nya. Agar berpegang teguh dan bersabar meraih cita yang tertunda. Karena peluang dan kesempatan pastilah ada di setiap denyut tasbih menjalankan titah-Nya. Ingatlah selalu sapa-Nya, Wa man yataqillah, yaj'allahu makhraja wa yarzuqu min haitsu laa yahtasib. Dan barang siapa bertawakkal, Ia akan memberi jalan keluar baginya dan rezeki yang tak terduga.
Wallah A'lam Bishowab.

Muhammad Nur
Sampali
18/09/10