"Santri Excellent dengan memprioritaskan waktu"  

Posted by Unknown in


Pada hari kamis saat kegiatan pramuka sedang berlangsung dipesantren,seorang kakak pembina sedang memberikan session tentang manajement waktu kepada para andika penggalang. Dengan penuh semangat dan percaya diri ia berdiri didepan anak didiknya ,sembari meniup peluit dan memberikan aba-aba membuat setengah lingkaran,setelah itu ia berteriak seraya memberikan salam kepada anggota didiknya"Salam pramuka....salam pramuka....!,baiklah andika-andika session kita minggu ini adalah Quiz",
Kemudian ia mengambil sebuah ember kosong yang sudah dipersiapkannya dari tadi dan meletakkannya diatas tanah tepat didepannya,ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan.Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan kedalamnya.
Ia bertanya kepada peserta ddidknya "Andika , menurut kalian apakah ember ini telah penuh?"
Semua Andika menjawab serentak, "Ya,tentu saja sudah penuh!"
Kakak pembina itu bertanya kembali, "Sengguhkah demikian?"
Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil.Ia menuangkan krikil-kerikil itu kedalam ember lalu mengocok-ngocok ember hingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu besar.
Kemudian sekali lagi ia betanya, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh ?"
Kali ini para andika terdiam. Lalu salah seorang dari mereka menjawab, "Mungkin tidak."
"Bagus sekali! Sahut kakak pembina itu.Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil.
Sekali lagi ia bertanya, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?
"Belum!" sahut para andika kompak.
Sekali lagi ia berkata,"Bagus.Bagus sekali!"
Kemudian kakak pembina tersebut meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya kedalam ember sampai ke bibirnya. Lalu ia menoleh kepada para anggota pramuka dan bertanya kembali, "Tahukah kalian, apa maksud ilustrasi ini?"
 Seorang andika dengan semangat mengangkat tangan dan berkata,"Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita,jika kita mau berusaha sekuat tenaga, kita pasti bisa mengerjakannya."
    "Memang benar pernyataan  andika,"sahut kakak pembina tersebut,
     Namun, bukan itu maksudnya,"lanjut sang pembina.
     "Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan kepada kita bahwa jika kita tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, kita tidak akan bisa memasukkan semuanya,"terang sang kakak pembina lebih lanjut.
Apa yang dimaksud dengan 'batu besar'dalam hidup kita? Anak-anak, pasangan hidup, pendidikan, hal-hal yang penting dalam hidup, mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu untuk diri sendiri, dan kesehatan kita atau teman kita.

Ingatlah, kali pertama bagi kita adalah memasukkan'batu besar',jika tidak, kita akan kehilangan semuanya. Jika kita mengisinya dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, hidup akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya kita perlukan untuk hal-hal yang besar dan penting.
Oleh karena itu, bertanyalah kepada diri sendiri, "Apakah 'batu besar' dalam hidup say?" Setelah kita mendapatkan jawabannya segera kita kerjakan hal tersebut untuk kali pertama.

Tidak mungkin kita mengerjakan semuanya sekaligus. Tidak mengkin juga kita meraih semua yang kita inginkan. Buatlah skala prioritas, tugas mana yang harus kita kerjakan dan selesaikan terlebih dahulu. Mungkin dua atau tiga pekerjaan sekaligus bisa kita selesaikan dalam waktu bersamaan, namun dengan membuat prioritas kita akan lebih mampu mencapai titik optimal.

Terkadang kita tidak sadar dan bahkan termakan oleh waktu yang terlewati, sehingga tak salah pepatah arab mengatakan "Alwaktu kassaifi in lam taqtho'hu qotho'aka" waktu itu bagaikan pedang yang siap memotong kita seandainya kita tak dapat memanagenya.Mempertimbangkan prioritas bisa jadi karena tingkat kepentingan yang lebih tinggi, atau jenis pekerjaan yang lebih mudah terlebih dahulu. Misalnya, untuk pekerjaan yang terkait dengan aktivitas keruhanian bisa dijadikan sebagai aktivitas utama. Demikian juga pekerjaan yang lainnya yang mungkin tingkat kepentingannya lebih kecil bisa dikatagorikan sebagai aktifitas tambahan.
Dengan menyusun skala prioritas, yakinlah bahwa kita dapat melakukan banyak hal dengan hasil yang lebih baik,yang dengannya kita dapat mewujudkan segala angan dan tujuan masing-masing,terlebih menjadi santri yang excellent, dengan management waktu yang excellent pula.
Mudah Mudahan tulisan ini menjadi introveksi bersama , terutama dalam mengambil i'tibar di setiap kejadian yang terlintas di kehidupan kita sehari-hari.Amien.

WHO AM I? Siapakah Aku.......  

Posted by Unknown in


Siapakah Aku...?
Pertanyaan yang selalu kusebut dalam hatiku
Setiap kali kubertafakkur menghadap Sang Rabb...
             
Kata Orang aku seperti ini...
Kata orang aku seperti aku....
lagi-lagi kubertanya
Siapakah Diriku..??
            
Namun Tatakala ku menyadari
Ternyata hanya kekeliruan belaka
Mereka hendak mengelabuiku
             
Dunia bahkan tahu!
Siapa Diriku...
Makhluk yang penuh potensi
Tercipta sebagai khalifah di Bumi..
             
Mengapa ku harus bingung?
Jawabannya ada didiriku...
Seandai mereka tahu
Bahwa aku ada....

Maka Berbuatlah Niscaya kamu Ada....

WHO AM I?  

Posted by Unknown in


Saya terinspirasi dari sebuah Layar Emas yang diperankan oleh jacky chan(salah satu aktor china yang terkenal) dalam filmnya yang berjudul "WHO AM I" ,yang artinya "Siapakah Aku..", Saya mencoba mengawali tulisan saya ini dengan judul yang saya ambil dari film tersebut yaitu sebuah pertanyaan yang mungkin tak asing lagi ditelinga kita,sebuah kata yang menyangkut dan menjadi beban dipikiran setiap orang yang ingin mengetahui eksistensi dirinya masing masing. Siapakah aku ...?,Sebagaimana judul yang saya ambil,saya ingin mengingatkan kepada Anda, untuk melihat kembali diri kita masing-masing sebagai makhluk paripurna yang sengaja diciptakan oleh Tuhan sebagai khalifah dalam menjalankan titah-Nya dimuka bumi . Dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya,manusia adalah yang paling sempurna.Kesempurnaan diri dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri,yaitu adanya kebaikan dan keburukan.
Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah.Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenali diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk meraih sebuah cita-cita yang besar.
Pernahkah Anda berfikir, bahwa tidak akan ada dua manusia yang sama persis si dunia ini? Saya yakin, Anda mungkin berpikir bagaimana dengan anak kembar.Coba Perhatikan, ternyata anak kembar sekalipun sifat dan kesukaan mereka berbeda, walaupun wajah keduanya sangat mirip. Setiap orang memiliki keistimewaan dan bakat yang berbeda.
Mengenal cara menemukan bakat, saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rick Warren(penulis buku Purpose Driven Live) bahwa kita harus menanyakannya kepada Sang Pencipta.Ini sangat wajar karena sebagai Sang Pencipta,Dialah yang paling mengetahui dalam bidang apa kita harus berkarya di muka bumi ini.
Hal ini sama persis dengan seorang pencipta sebuah alat yang mengetahui secara persis bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan alat tersebut sehinggan memiliki kinerja yang maksimal. Untuk itu, kita harus tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya bagi hidup kita. Melalui ayat ayat Nya dalam kitab suci, merenungi segala ciptaan-Nya, dan selalu mengingat atau berzikir kepada-Nya adalah beberapa usaha nyata agar kita tahu dan yakin terhadap bakat yang kita miliki.
Selain itu ada sejumlah cara, metode, atau alat bantu yang bisa digunakan untuk menemukan talenta kita. Saudara-saudara yang berprofesi sebagai psikologi dapat sangat membantu dalam hal ini meskipun tidak selalu akurat. Dr. John C Maxwell pernah mengajarkan sebuah pendekatan untuk menemukan talenta seseoarang.Maxwell menyarankan agar kita mencari bidang pekerjaan yang membuat kita bergairah (passion) atau bidang keahlian kita yang paling menonjol (strength).
Coba kita perhatikan lingkungan sekitar kita, Ada orang yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan (IQ) yang jenius, superior, rata-rata, dan di bawah rata-rata. Mungkin kita memiliki teman yang biasa-biasa saja,namun justru sukses berbisnis. Bahkan mungkin ada teman kita yang pintar dan sukses dalam studinya, namun ia gagal dalam kehidupannya. Ia melamar pekerjaan kesana kemari, namun tidak juga mendapatkannya. Semua orang bisa sukses, bergantung pada caranya bersikap, berkepribadian, dan berusaha mengasah talentanya dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin keras.
Setiap manusia diberikan keunikan masing-masing.Keunikan inilah yang memberikan kelebihan kepada kita. Populeritas tidaklah menunjukan seseorang itu lebih baik. Setiap orang memiliki kelebihan yangtidak dimiliki orang lain. Jangan iri dan kecewa jika orang lain memiliki keunggulan dalam bidang tertentu, karena sesungguhnya kita juga memiliki keunggulan yang berbeda.
Para sahabat Rasulullah SAW pun memiliki keunikan masing masing. Lihatlah Umar ra dan Abu Bakar ra.Keduanya tidak memiliki karakter yang sama meskipun sama-sama termasuk manusia unggulan setelah para nabi. Keduanya berbeda, tetapi dua-duanya unggul.Umar ra dikenal sebagai tokloh yangkeras dan tegas, sedangkan Abu Bakar ra dikenal sebagai orang yang lembut dan penuh perasaan.
Bilal dikenal karena suara merdu dan konsistennya, Salman Alfarisi masyhur dengan kemampuannya sebagai arsitek ulung, Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai Pedagang yang sukses.Ali ra dikenal sebagai pintu ilmu,dan masih banyak contoh lainnya, Yang jelas kita bisa melihat bahwa mereka adalah orang-orang unggul dengan keunikannya masing-masing.
Kita pun sama, Kita memiliki keunikan yang menjadikan kita sebagai manusia unggul. Tidak jarang seseorang menjadi rendah diri saat ia tahu dan melihat keunggulan orang lain. Padahal sesungguhnya ia bukanlah orang yang tidak memiliki kelebihan, melainkan belum menggali potensi yang ada pada dirinya. Kita semua memiliki keunikan. Oleh karena itu, menjadi besarlah dengan keunikan yang kita miliki.
Ada pepatah mengatakan "Bahwa orang berbeda itu bukan berti sukses, namun orang sukses itu sudah pasti berbeda ",nah kita terkadang selalu beranggapan bahwa perbedaan suku,budaya,agama,ras maupun jenis merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan kita sulit untuk berkembang dan maju.Ternyata hal tersebut bukanlah faktor kegagalan yang kita alami,melainkan pola pikir yang kian menyalahkan diri tatkala kita mengalami kegagalan.
Semoga kita dapat memacu potensi diri kita,untuk hidup dalam lingkungan yang benar-benar hidup untuk maju.Amien..

"Sindiran Penggugah"  

Posted by Unknown in


Suatu hari ketika kusedang duduk didepan kamar ad seorang temanku yang tak sengaja mencurahkan isi hatinya kepadaku ,spontan kuterperanjat karena tak biasanya ia mau berbagi kisah kepadaku,lantas ku dengarkan ia dengan seksama seolah ku hanyut akan ceritanya

"betapa adilnya ALLAH ya frend...begitu banyak manusia bisa diaturnya....dengan amat teliti&cermat
sampai kepada sesuatu yang kita sendiri sajapun tak tahu maksud dan tujuannya....
coba kite..jangankan ciptaannya,diri kitapun terkadang susah tuk kita atur yach!

ujarnya dengan penuh takjub.

loch tak biasanya NT bercerita topik yang begituan...
emang ada angin apa yang membisikkan tuch ketelingamu....

Sindirku sedikit bercanda ....

Begini frend ....ane sangat bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan ane apa adanye...
soalnya...ane pernah berkeinginan ketika kecil dulu memiliki janggut seperti abang saya yang
tampak lebih berwibawa dan keren....
apalagi kata-katanye yech..orang berjanggut tuh disenangin banyak wanita,sempat terpikir olehku seandainya aku besar nanti kuakan memiliki janggut seperti mereka,
tetapi kenyataannya sekarang berbeda dengan apa yang pernah terbayngkan ,aku sama sekali tak memilki setangkai janggut didaguku.
lantas kusempat berupaya untuk menumbuhkan janggut tersebut,walau hanya setngkai sekalipun
dengan berbagai saran yang diberikan teman-teman

Ada yang menyarankan pakai biji kemiri yang dibkar langsung ,dan ditaruh sebelum tidurlah
ada pula yang menyuruh pakai minyak firdaus saja,karena telah teruji keampuhannya"
terlebih lebih lagi ada yang menyarankan pakai saja celak alis untuk menghitamkannnya..."
aku berharap mengurangi kekurangn yang sering teman-teman lontarkan kepadaku dengan adanya janggut yang selama ini kuidam-idamkan .

jadi aku bingung harus mendengarkan yang mana!!!

lantasku sering dengar teman-teman menyindirku dengan lakoban "Buya",ntah apa maksudnya kutak tahu apa yang mereka ucap.
Sejenak ku merenung,ternyata mereka memberikan lakob tersebut semata-mata mereka menganggap bahwa kusangat mirip dengan "Buya" yang sering berceramah dimasjid dengan berperaawakan Badan besar ,kulit agak hitam dan pastinya ada janggut tebal didagunya ,takubahnya aku adalah kembaran buya,
jadiku sering disindir dengan lakob Buya Baru....

diumurku yang relatif muda ini dah barang tentu kutak ingin orang menganggapku tua,palagi dengan Buya yang umurnya jauh lebih tua dibandingkan diriku,

Lantas kuberpikir....,seandainya saja ku memiliki janggut...apakah tak akan menambahkan lakob yang selama ini menyelimutiku...sedangkan tanpa janggut saja ku dah dikatakan tua palagi memiliki janggut ...bisa-bisa bukan lagi lakob Buya yang kusandang...mungkin lebih dari itu ..."SYAIKH MASJIDIL HARAM BARU".wach.....bisa gawat tuch....,memang sich dari segi ilmu kusangat ingi seperti mereka ,tetapi diusiaku yang masih berumur jagung ini siapa yang tak risih dikatakan tua.

Nach disini lah letak kekagumanku akan kebesaran ALLAH...
Ia dapat memikirkan apa yang tidak kita ketahui akibat yang mungkin akan kita terima seandainya ketika berbuat sesuatu....
Coba saja seandainya kumenuruti Hawa Nafsuku....
Kutak tahu apa yang akan terjadi setelahnya....!

THANKS ALLAH...!!!!
Ujar sahabatku seraya menatap senja dilangit.....

Ku mendengarkan ceritanya dengan penuh takjub akan kesadaran dirinya
Di satu sisi kutelah mendapati sosok yang lain dari biasanya....
Ia telah melewati satu langkah menuju Tahap-tahap Kesuksesan ,yang mungkin tak mudah bagi kita
untuk menghadapinya,
Mungkin hanya kembali kepada Allah lah satu-satunya jalan yang akan membawa kita kembali
kepada hakikat kehidupan sebenarnya.....


SEMOGA KITA TERMAKSUD HAMBA-HAMBNYA YANG BERSYUKUR....AMIEN!!!

(mahmoud el-noor)

Penantian Kasih  

Posted by Unknown in


Malam-malamku untuk merajut ilmu yang biasa dipetik,

Menjauhi wanita elok sapa melirik.

Aku mondar-mandir untuk menyelesaikan masalah sulit...

Lebih menggoda dan manis dari berkepit betis nan panjang.

Bunyi penaku yang menari diatas kertas-kertas,lebih manis daripada berada di belaian wanita dan kekasih.

Bagiku..,lebih indah melemparkan pasir diatas kertas ,Dari pada gadis-gadis yang menabuh rebana

Bagiku..,tenggelam berlumur ilmu lebih pantas dari pada berlumur kasih dalam senyum nista...

Cermin Diri  

Posted by Unknown in


Saudaraku sadarkah akan diri kita ....                                       
Siapa kita ...,Bagaimana kita...
Sosok bayi yang masih tertatih...
Bertumpuh pada dua kaki yang lemah.


Berpegang di dinding tegak
Dalam genggaman yang terlalu mungil
Hingga diri jatuh,berdiri..,dan jatuh lagi...
Diselingi tangis mendera hati.


Begitulah cerminan kita
Selalu tertatih dalam jatuh bangunnya
Cerita
Adakah kita bersuka
Adakah kita berduka


Tapi saudaraku ..jangan pernah letih...
Melatih tatihan ini sampai kau biasa berlari
Sampai kau mampu hadapi hidup sendiri
Demi menjemput kebahagiaan yang hakiki..

Ayat Ayat Qolbu  

Posted by Unknown in


    Wahai jiwaku..!

    Tidakkah engkau tahu peluh kesahku..?

    Sedarkah engkau akan keberadaanmu dalam diriku...?

Kau bersemayam sembunyi dibalik jasadku yang berlumur nokta-noktah hitam.

Kau selalu mengingkari naluri berbisik

Kau hantarkan segala perasaan tanpa memberi jawaban

Kau pandai memutarbalikkan keadaan tanpa memberiku kesempatan mengukuhkan qalbu menghadapi rintangan menyapa.

Kau luluh dalam pengharapan kasih dengan beruraikan bulir permata tangis,tanpa kau sadari bahwa kau telah tenggelam dalam suatu kelalaian

Kau selalu mengiba,menengadahkan tapak mencari alasan akan kesalahan tanpa menanggulangi peluh kesahmu.


Oh jiwaku...!

Jiwaku dalam penantian

penantian harap akan ketenangan berselubung

kembalilah kepada Rabbmu...

Rabbal Jalali wal Ikraam...

Cinta, Katakan Saja!  

Posted by Unknown in

 Mentari... aku tahu tiap hariku tak kan lewat tanpa sinarmu. Pun kini rasanya namamu telah mengisi ruang-ruang hati. Ada sepucuk harapan yang kadang timbul lalu pergi, bahwa diri ini selalu mencari kapan waktunya tiba untuk menjemputmu turun, ke sini".
Ummi,
Tahukah kamu, bahwa kalimat-kalimat di atas telah terukir dalam dadaku semenjak aku belum mendapatkanmu. Walau sederhana, namun ia mewakili hasrat hatiku untuk mendapatkan seorang mentari, seperti dirimu.
Ummi,
Tak terhitung ucap syukurku saat Dia membawamu ke hadapanku, saat itu. Saat kamu berkenan untuk membagi hidupmu denganku, saat kamu menyambut tawaranku untuk meminangmu, saat ikrar itu kulantunkan dan mulai detik itu kamu kan menghabiskan hari denganku, saat itu.
Mulai saat itu,
Rasanya tak terhitung keindahan yang telah kamu suguhkan padaku. Melalui senyum yang kulihat setiap memulai hari, melalui tutur katamu yang bak nyanyian bidadari, melalui belai lembutmu yang telah menghapus penatku, melalui tawamu yang menyegarkan hatiku, ... semua itu adalah keindahan tak berbilang yang tak sanggup lagi kuuraikan.
Mulai saat itu,
Tak sanggup pula kuhitung bilangan bubuk cinta yang telah kau taburkan, hingga laksana heroin-ia telah kuhirup dan memabukkanku sampai kini. Ketika kau basuh lukaku dengan kelembutanmu, kala aku terjatuh hingga tersungkur-dan kau memapahku hingga berdiri. Ketika kau hapus air mataku dengan kesabaranmu, kala langkahku tertatih-nyaris tak sanggup lagi menghadapi kesulitan yang pernah kita hadapi-dan kau memberikan kasihmu dengan caramu hingga tangisku berubah menjadi senyumku. Dan aku semakin cinta.
Mencintaimu,
Adalah memiliki kedua permata kecil kita, Dan aku seolah tak menginginkan apapun lagi.
Mencintaimu,
Adalah memiliki rumah sederhana kita, Dan di sanalah selalu tempatku kembali.
Mencintaimu,
Adalah memiliki seluruh detik yang telah kita lewati bersama, Dan dengannya kupersembahkan cinta ini. Walau tak terucapkan, walau mungkin tak kau rasakan, tapi percayalah, diriku mencintamu.
Mentariku,
Kau menghangatiku di sini.


          * * * *
 Menyatakan cinta kadang menjadi hal yang tidak familiar dan terasa vulgar untuk dilakukan. Sebagian orang bilang, cinta itu tak perlu dinyatakan, namun tercermin dari perilaku. Cinta itu tak perlu diperdengarkan bak rayuan gombal anak-anak muda yang sedang kasmaran, sebab cinta bisa diperlihatkan dari sikap dan tingkah laku.
Benarkah demikian?
Di saat lelah mulai merayapi hari-hari kebersamaan bersama pasangan tercinta, di saat waktu telah membuka setiap celah kelemahan dan membentangkan kenyataan dari sosok pasangan yang mendampingi kita, di saat segala bentuk persiapan dan perencanaan hidup mulai menguakkan keberhasilan atau kegagalan, di saat kita mulai menyadari betapa berartinya ia yang telah menjadi penopang kala kita lemah, penyemangat kala diri ini lelah, penghibur kala terserang gundah, ia telah menjadi teman sejati.
Jadi,
Masihkah ragu menyatakan cinta padanya?
                                * * * *
 

Saat Kusentuh Jemarimu  

Posted by Unknown in

Saat Kusentuh Jemarimu Dengan Mesra
Jemari itu tak lagi lentik, terasa beda saat pertama
kali disentuh kala malam pertama. Kulitnya bersisik
dan berkerut, karena getir kehidupan. Guratan bekas
parutan pun membuatnya bertambah kasar. Tak jarang
jemari itu basah, menahan kristal-kristal bening yang
menggenang di telaga mata, pedih... teringat pedasnya
kata-kata yang pernah menusuk hati.

Kala keheningan malam menjamu temaramnya rembulan,
diukirnya do'a-do'a dengan goresan harapan, khusyu',
berharap regukan kasih sayang dari Sang Pemilik Cinta.
Hingga tubuh penat itupun bangkit, menatap belahan
jiwa dengan tatapan cinta, kemudian perlahan
dikecupnya sang kakanda dengan mesra.

Indah...
Sungguh teramat indah Al Qur'an melukiskannya, "Mereka
itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian
bagi mereka." [Al-Baqarah 187]

Adakah yang lebih indah dari rasa kasih sayang
diantara kedua insan yang berlainan jenis dalam sebuah
ikatan pernikahan? Ia adalah sebuah mitsaqan ghalidza
(perjanjian yang kuat), karenanya yang haram menjadi
halal, maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi
kesucian dan kebebasan pun menjadi sebuah tanggung
jawab.
Dua hati yang berserakan akhirnya bertautan, ibadah...
hanya itu yang dijadikan alasan.

Keindahan cinta dalam sebuah mahligai pernikahan
adalah harapan penghuninya. Cinta akan membuat
seseorang lebih mengutamakan yang dicintainya,
sehingga seorang istri akan mengutamakan suami dalam
keluarga, dan seorang suami tentu akan mengutamakan
perlindungan dan pemberian nafkah kepada istri
tercinta.

Cinta memang dapat berbentuk kecupan sayang,
kehangatan, dan perhatian, namun bunga cinta tetaplah
membutuhkan pupuk agar selalu bersemi indah.
Karenanya, segala kekurangan akan menumbuhkan
kebesaran jiwa, bahkan air mata yang mengalir itu pun
adalah sebagai tanda kesyukuran kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala, karena IA telah memberikan pasangan hidup
yang selalu bersama mengharap keridhoan-Nya.

Lalu, masihkah kehangatan itu nyata seiring
bertambahnya usia pernikahan?

Aaah...
Kadang kita sebagai suami lebih sering bersikap
dzalim. Kesibukan tiada henti, rutinitas yang selalu
dijumpai, lebih menjadi 'istri' daripada makna istri
itu sendiri. Masihkah ada curahan kelembutan dari
seorang qowwam (pemimpin) yang teduh? Adakah belaian
kasih sayang yang begitu hangat seperti kala pertama
kedua hati bersatu?

Saat-saat awal pernikahan, duhai sungguh romantis.
Rona mata penuh makna cinta terpancar saat saling
berpandangan, kedua tangan saling bergandengan, hingga
jemari tersulam mesra. Tak lupa bibir melantunkan
seuntai nada ...Sambutlah tanganku ini / Belailah
dengan mesra / Kasihmu hanya untukku / Hingga akhir
nanti...
Amboi... sungguh membuat iri mata yang memandang.

Malam dan siang silih berganti mewarnai hari, susah
senang hilang timbul bagaikan gelombang laut, keluh
dan bosan pun kadang menelusup, hingga akhirnya lirik
lagu cinta pun meredup ...Sepanjang jalan kenangan
kita selalu bergandeng tangan / Sepanjang jalan
kenangan kupeluk dirimu mesra / Hujan yang
rintik-rintik di awal bulan itu / Menambah nikmatnya
malam syahdu...
Akhirnya kemesraan pun hanyalah sekedar kenangan.

Entahlah...
Entah kemana canda yang dahulu pernah membuat istri
kita tertawa bahagia, ciuman di kening seraya berpesan
"Baik-baik ya di rumah," atau pun sekedar ucapan salam
"Assalaamu alaykum ummi," saat akan keluar rumah.
Bahkan, lupa kapan terakhir tangan ini menyentuh,
menggenggam mesra jemari istri tercinta. Padahal
dosa-dosa akan berguguran dari sela-sela jemari saat
kedua tangan disatukan.

Duhai Allah,
Airmata itu pernah tumpah, deras bercucuran
Luruh dalam isakan, menyayat kepedihan
Hanya karena enggan jemari ini bersentuhan

Ampuni diri yang dzalim ini yaa Allah
Sadarkan, sebelum saatnya harus beranjak pergi
Jauh, dan... tak akan pernah kembali

Wallahua'lam bi showab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Tak Ada Kata Terlambat  

Posted by Unknown


" Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,aku bermimpi ingin mengubah dunia agar menjadi lebih baik..
Lalu,seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi
Lebih baik.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit .Lalu,kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri.Namun,tampaknya hasrat itu tiada membawa hasil.

Ketika usiaku semakin senja,dengan semangatku yang masih tersisa,lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri,yakni orang orang yang paling dekat denganku.Namun,celakanya mereka pun ternyata tidak mau berubah!

Dan,hari ini sementara aku berbaring untuk menanti datangnya ajalku,tiba-tiba saja kusadari,seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri.
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu.Lalu,berkat inspirasi dan dorongan mereka,bisa jadi aku akan mampu memperbaiki negeriku.Kemudian,siapa tahu dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini!"


Terukir diatas batu nisan makam westminster Abbey,salah seorang arsitek kerajaan inggris yang sangat terkenal dijamannya

Kutipan ini saya dapatkan dari sebuah artikel yang dibagi-bagikan oleh bidang pengasuhan pesantren kepada anak santri kelas enam,yang mana didalamnya menyiratkan pesan yang teramat berharga tatkala kumencoba tuk membacanya......
Tanpa kita sadari segala sesuatu yang besar itu bermula dari kita...tanpa harus menunggu dan mendapatkan jawaban terlalu lama ,ternyata jawabannya terdapat pada diri kita sendiri .
sama halnya atas pengakuan westminster diatas ,tatkala kita ingin mengubah suat keadaan agar lebih baik kita sering kali terjebak terhadapa suatu pemikiran bahwa kita takkan sanggup tuk mengubanya,bahkan mengeluhkan keadaan yang mana itu terjadi akibat sikap dan pola pikir yang salah kaprah,

Maka daripada itu mari saudara2ku .....
Tak ada kata untuk terlambat sebelum datangnya penyesalan ...
atas..apa yang belum terjadi..
Masih ada waktu tuk berbuat....untuk segala perubahan yang diharapkan.


"MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN SEKARANG JUGA!!"

"IBDA' BINAFSIK....WAASHLIH NAFSAKA YASHLUH LAKANNAS...."

Semoga menjadi tulisan yang bermanfaat bagi kita bersama amien!!

KENALI DIRI ANDA...  

Posted by Unknown in

Hari esok nan melambai ..

Mentari kan terbit lagi..

Semua itu tidak kekal.

Kan binasa akhirnya..

( Nasyid Raihan )
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah yg dengan limpahan kasih sayangNya..telah menjadikan alam begitu indah., hingga Sang mentari pagi berlomba dgn cicit pipit yang bersahutan..dimana dendangnya merinai kesejukan ..dan merdunya melerai tabir kabut yg menyeruak alam.

Maakhalaqta haadza baatilaa..,sungguh tiada ada cacat yg tergores pada bongkah cintaNya..,tiada ada noda pada tirai ketulusanNya dan tiada ada rona bosan yg terbesit pada tiap janji - janjiNya.

Itulah Allah SWT..,Sang Kekasih yg kadang kita lupa tuk mengenangnya, kita lupa tuk menyapanya pada detak hari yg kian susut.,hingga cintanya yg tidak pernah pudar itu berbalas pengkhianatan hamba-hambanya yg terpuruk lembah jelaga hati yg pekat.

Terkadang diri kita menjadi khilaf..atau memang dibuat menjadi khilaf yang pesonanya menoktah pada tiap perjalanan hari, hingga kita begitu terlena menyauh cinta pada sang Fatamorgana..,padahal cinta itu begitu mengecewakan.,menyayat hati, walau berawal pada rytme yg mendayu Syurga, hingga leburnya pada akhir sang kisahnya bagai pantai di pukul ombak.hilang tak berbekas..tinggalah buih yg terseret gelombang hampa.

Itulah cinta yg tanpa terimprovisasi oleh rasa ubudiyah hingga geloranya tergerak tanpa ta'zhim yg menjiwa, akibatnya kondisi jiwa yg seharusnya terpupuk oleh Mahabah ilallah itu menjadi gersang. Hidupnya terpenuhi oleh sifat-sifat yg tak memenuhi ( puas ), karena itulah sifat sang Dunia.yg dahaganya bagai air laut yg merontangkan jiwa.

Ada sebersit untai kasih pada AlQu'ran S. 42 : 19 yg berbunyi " Allahu latiifu bi'ibaadihi yarruzuqu manyasyaau wahuwalqawiyyul'adziizu..,yg artinya Sesungguhnya Allah itu lembut terhadap hamba-hambanya , Dia memberikan rizki kpd siapa yg dikehendakinya, dan Dialah yg maha kuat lagi Maha Perkasa .." , Subhaanallah sebuah ungkapan yg tulus serta lembut dan mengandung ketegasan akan sifat kekuasaanNya. Sebuah sifat yg sempurna dimana tiada ada satu makhlukpun yang dapat menandingi sifat2 tersebut. Sehingga setiap ketentuannya yang Allah berlakukan entah berupa Rahmat dan hukuman tidak lepas dari sifat Kasih-sayang dan KeadilanNya yang hakiki.

Banyak cara dalam upaya membalas cinta Allah tsb, dengan harapan akan kedekatan yg indah selalu bersamanya, salah satunya adalah mengenal jauh tentang diri kita sendiri..Man'arafa nafsahu faqad'arafa rabbahu..barang siapa mau mengenal dirinya makan ia akan mengenal tuhanNya..,sehingga manusia-manusia yang selalu berusaha mengenal Tuhannya melalui dirinya tsb, adalah menjadikan hidupnya penuh dgn introspeksi diri..,dimana secara jujur mengakui segala kekurangannya dgn cara Muhasabah ditengah sunyinya malam, dalam derai isak tangis ampunan atas segala langkah langkahnya yg lalai.

Muhasabah dan Muqarabbah tersebbut berawal dari sebuah niatan yg kuat akan peran serta kedudukannya sebagai seorang hamba yg Dho'if , dimana segala ketergantungan dalam hidupnya bermuara serta berakhir dalam genggamanNya.,maka dgn pengakuan Allah didalam Al-qur'an yg mengatakan.." Uulaaika yusaari'uuna filkhairaati wahum lahaa saabikuuna.'Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan dan merekalah yg segera memperolehnya.

Itulah janji Allah kepada orang-orang yg berusaha untuk mencari kebaikan yang berwujud pada sebuah ungkapan cinta kepada Allah ( taqwa ) sehingga .." Waanna sa'yahu saufayuraa ..Usaha-usahanya tsb akan diperlihatkan (Qs 53 :40 ) baik didunia berupa ketenangan didalam hidup, serta kepuasan yang tiada berakhir didalam yaumil akhir kelak.

Contoh-contoh singkat lain dalam upaya mencari Cinta serta keridhoanNya, adalah salah satunya memelihara anak2 yatim serta mengupayakan kehidupannya, menolong para fakir miskin dengan mencarikannya sebuah solusi hidup yang terbaik, melindungi para janda-janda syuhada di medan konflik, serta orang2 yang selalu menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Dan mereka-mereka itu selalu mengais kasih dengan cara mengetuk keridhoanNya disepertiga malam.,memohon ampun atas segala peluh alpa yg telah tersimbahkan..hingga rintih pada sisipan do'anya..berbunyi..

"Rabbanaa laatudzig quluubana.ba'daidzhadaytanaa"

Wahai Allah janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepad kesesatan setelah Engkau beri petunjuk..

'Wahablanaa minladunka rahmatan..'

Dan karuniakanlah kepada kami Rahmat dari sisi Engkau..

Innaka antal wahaabu.

Sesungguhnya Engkaulah maha pemberi Rahmat.( Qs 03:08 )

Wahai Allah aku memohon padaMu terhadap apapun yg Engkau putuskan bagi hidupku..
Dan kesejukan hidup setelah matiku..
Serta kelezatan memandang wajahMu..
Dan kerinduan saat berjumpa denganmu.
Sungguh yang kurasa saat paling menyenangkan adalah saat merindu dgn Mu, dan saat yg paling indah ketika melepas rindu bersama keridhoanMu.

Saudara-saudaraku,pernahkah terbesit dipikiran kita sejauh mana kita mengenali diri kita sebenarnya,sejauh mana tingkat pengabdian kita yang merupakan tujuan utama diciptakannya manusia.
Nah hendaklah kita kembali kepada niat hakikat penciptaan ,dengan mengenali diri sendiri yang merupakan jalan untuk mengenali Allah sebagai Al-Khaliq yang dengannya mudah mudahan kita diberikan petunjuk untuk menggapai segala apa yang kita inginkan.
Mudah mudahan dengan artikel yang singkat ini dapat menjadi renungan bersama untuk menjadi manusia yang paripurna terkhusus untuk menjadi santri yang Excellent dalam memperjuangkan izzah agama.
Wallahu a'lam bishowab.