Muhasabah Ramadhan 04: Melepas Resah  

Posted by Unknown in , , ,

Demi malam apabila menutupi; cahaya siang
Adakah kedamaian itu datang, kala hati ini gersang
Kembali kumerangkai berbata asa
membangun keabadian jiwa merangkai cinta-Nya
Ah, keresahan ini membidik qalbu
enyahlah, ditelimpuhku memaut rindu

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu?

Lantas, mengapa kini kumenjauh
Jarak dan waktu telah memisahkanku dari keheningan
hati yang lalai
jiwa yang terkulai
malam-malam terbuai
menepi kehampaan diteluk sepi
Ah, keresahan ini merentas lini
penyangga, menopang diri

Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu, darimu,
yang memberatkan punggungmu

Saat tersadari jamah-Nya
Sesisip embun melumat ubun-ubun
Dan rasakanlah, Ia sedang bersamamu
Menuntun leliku manhaj
Memupuk benih-benih hasrat
Membimbingmu dengan ayat-ayat
Menabuh kasih dipenghujung malammu

Ah, kesusahan itu bukanlah resah!
Dan tidakkah kau tahu tentangnya
Tentang hati yang semesta jiwanya
Tentang arti yang menyamudera maknanya
Tentang diri yang tersandang cinta-Nya
Himada, Sang penggenggam hujan

Sesungguhnya bersama kalutmu ada kemudahan
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau merajut harapan
Maka, enyahlah resah!
Ramadhan telah tiba, penuh keampunan


Surat Al- Insyirah 1-8

Mahmoud Al-Amir
17/08/10
[7 Ramadhan 1431 H]

This entry was posted on Senin, 16 Agustus 2010 at 23.36 and is filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar