[oleh-oleh] Dokumentasi Perjalanan selama mengikuti pelatihan kepenulisan dan Launching Buku [2]  

Posted by Unknown in

Sehabis pelatihan PUSDA, saya beserta teman-teman berniat mengisi perut yang kosong karena tidak sempat makan siang sehabis mengajar. Ketika melewati gerbang keluar halaman, tak sengaja saya melirik nenek yang tadi memberitahukan saya kedai penjual pipet sedotan. Saya teringat sedotan yang saya beli tadi, lantas tidak jadi saya gunakan. Pikiran cemerlang tiba-tiba datang, Alangkah baiknya seandainya pipet sedotan yang tidak jadi saya pakai dimanfaatkan oleh nenek itu untuk dagangannya”. Ujar hati kecil saya ketika itu.

Saya hampiri nenek itu. Dengan senyum simpul, saya sapa wajahnya yang lusuh akibat debu jalanan. Kerut wajahnya yang mengkisut menambah rasa simpati saya ketika itu, lantas saya bercanda sejenak dengannya. Saya utarakan maksud dan tujuan kedatangan saya untuk yang kedua kalinya. “Nek, ini pipet sedotan yang telah saya beli tadi. Kebetulan tidak terpakai banyak,  ini cucu berikan sama nenek ya. Maukan nek….?” Saya berusaha merendahkan suara saya ketika mengutarakan maksud saya itu. Ia pun tersenyum parau, semburat kebahagiaan tersirat diwajah lusuhnya.  “Suwwon ya cah lanang”Ia berterima kasih dengan berbahasa jawa tulen. Syuuurrr…….hati saya seakan sejuk tatkala mendengar apa yang diucapkan nenek itu. Bukan maksud membanggakan diri namun itu adalah hal yang sangat bermakna bagi saya untuk sedikit memaknai hidup.
 

Untuk beberapa menit, ups mungkin lebih kali ya!. Kami berpose didepan jalan membelakangi tulisan Perpustakaan Daerah, sesaat sebelum menunaikan shalat . Akh Radinal mengajari saya cara mengambil foto yang bagus dan terang. Yups, dapat ilmu lagi deh…!


Teman saya Fauzan dan Faadhil terlebih dahulu menuju mesjid baiturrahman dengan mengendarai sepeda motor milik Faadhil. Saya, Akh Radinal, Wilda yang berada dibelakangan ketika melihat istana maimun dipinggir jalan. Hati kami seakan tergerak  untuk sekilas melihat apa yang ada disana.  Segera kami langkahkan kaki dan memasuki zona istana yang katanya peninggalan sejarah besar kota medan tersebut. Kami ingin mencoba  melihat meriam puntung yang konon terbelah sehabis memperjuangkan kerajaan Deli ketika itu.  Penjaga meriam tersebut menjelaskan apabila telinga didekatkan disamping lubang meriam tersebut, maka akan terdengar suara gemerisik seperti air yang mengalir didalamnya. Namun saya menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar. Karena biasanya sepotong pipa saja yang dibuatkan lubng kecil dan didengarkan akan menghasilkan suara gemerisik juga disebabkan udara yang mengalir. Apakah itu betul, atau sekedar fiksi . Mungkin itu merupakan desas desus keanehan pada meriam tersebut yang sering dikait-kaitkan dengan hal-hal yang bersifat ghoib.
 

Takut waktu shalat habis, segera kami menuju Mesjid Baiturrahman untuk menunaikan shalat Ashar.  Sungguh perjalanan yang mengasyikkan, menambah ilmu juga memanjakan diri sejenak di alun-alun halaman yang bertegel keramik itu. Para pengemis masih terlihat sibuk dengan sikap yang bermacam untuk sekedar menengadahkan tangan kepada para pengunjung yang masuk. Wah, asyiknya…..!

PELATIHAN KEPENULISAN DI TOKO BUKU IX WALI
 

Berkat adanya acara bedah buku Agus Musthafa yang diadakan sepekan sebelumnya, kami mendapatkan kesempatan mengadakan acara pelatihan dan launching buku ditoko buku ini. Pastinya ini terwujud setelah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak. Kami mendapatkan tawaran ini setelah mengajukan proposal acara kami ini kepada Bapak Perwira Pimpinan Pesantren saya, sekaligus yang mempunyai peran penting ditoko 9 wali tersebut. Ia siap membantu apabila kami juga mengadakan acara ini ditokonya. Alhamdulillah bisikku dalam hati, lagi lagi kami diberi kemudahan yang tak terduga sebelumnya.
 

Tepat pada tanggal 24 februari yang lalu, acara pun diadakan dengan fasilitas seadanya. Tak harus muluk-muluk mempersiapkan fasilitas, semua telah dipersiapkan oleh pegawai toko tersebut. Kami tinggal mempresentasikan apa yang menjadi niatan kami saja. Terlihat jelas didepan toko terpampang lebar poster berwarna kuning kehijauan schedul acara dan juga nama Akh Radinal Mukhtar.
Acara pun dimulai dengan peserta yang seadanya saja, karena memang tidak diwajibkan kepada para pengunjung untuk mengikutinya. Tema yang ingin dibahas untuk pelatihan kali ini bertemakan"Maha Karya yang berkarya". Dimaksudkan disini bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan dengan kesempurnaan itu hendaklah dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Karena potensi yang
dimiliki setiap orang pastinya berbeda satu sama lain, dan itulah semestinya yang harus digali lebih dalam lagi.
 

Pelatihan ini tak sengaja memperkenalkan kami kepada seorang komikus wanita pendatang baru Mila Parinduri , yang baru saja melaunchingkan komik barunya “Amarilis Bloom” diHotel Daksina jalan Sisingamanganraja Medan tepat pada hari itu juga. Ia baru saja mendapatkan penghargaan dari kampusnya atas ide komik yang unik juga baru dalam dunia perkomikan di Indonesia. Karena komiknya telah memberikan kontribusi dalam ilmu pertanian khususnya agar lebih sederhana dipelajari yaitu dengan komiknya yang mengambil nama serta bentuk tubuh dan dijadikan tokoh dalam komik tersebut sesuai dengan nama-nama tumbuhan.
 

Ia melihat acara kami, lantas tertarik untuk mengikutinya dari awal hingga akhir sekaligus menambah motivasi pengunjung untuk menciptakan ide-ide baru yang itu diawali dari hal-hal yang amat sederhana dan terdapat disekitar kita. Sebagaimana komiknya itu, ia menuturkan bahwa komiknya itu berdasarkan pengalaman pribadi beliau yang tak sengaja ia kisahkan dalam bentuk cerita bergambar. Lantas ia merasa tertarik untuk melanjuti kegiatannya itu dan akhirnya dapat melahirkan Komik unik ini.
Sungguh momen yang berharga dapat bertemu dengannya.Saya yang juga suka dalam dunia lukis ketika santri dahulu , menjadi tertrik untuk mengenalnya lebih dalam lagi. Saya  meminta nomor handphonenya dan alamat email yang kiranya dapat dilacak melalui facebook. Alhamdulillah Ia memberikannya dan menyarankan kepada saya untuk bergabung dengan Komunitas Animasi Sumut yang ia ikuti.
Kami akhiri pelatihan dengan berpose bersama dengan Ibu Mila dan pengunjung lainnya.



PELATIHAN DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH

Tepat pada tanggal 26 hari Jum’at yang lalu, jadwal pelatihan jatuh dima’had. Sudah pasti dalam hal ini pesantren mendapatkan kesempatan lebih banyak dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Memandang bahwa pesantren banyak memberikan kontribusi dalam hal pendanaan, sekaligus menularkan virus membaca dan menulis kepada adik-adik agar potensi mereka yang amat kaya dapat berkembang dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

Peserta yang diikutkan adalah mayoritas kelompok-kelompok kepenulisan dipesantren yang digeluti anak-anak seperti Raudhah Pos, Afkar Study Club, Art Magize Of Raudhah, dan juga Matla. Dengan tujuan menitik beratkan potensi mereka selama ini kepada menuliskan sebuah karya dari apa yang mereka tulis. Karena selama ini apa yang mereka lakukan hanya sekedar meliput berita, membuat makalah, dan menulis apa yang lagi hangat dibicarakan dipesantren saja, namun kurang memaksimalkan kegiatan tersebut untuk menciptakan sebuah karya dalam bentuk buku. Oleh karena itu materi yang akan diberikan akh Radinal terpusat pada “Menghasilkan sebuah karya buku”, dengan harapan agar adik-adik terpandu dan termotivasi untuk mengasilkan sebuah karya.
 

Acarapun dimulai pukul 09.30 wib . walaupun jadwal sebenarnya tertera pukul 09.00 tepat. Namun dikarenakan menunggu kehadiran bapak Direktur yang akan memberikan sambutan , akhirnya acara ditunda 30 menit. Karana acara ini bertepatan dengan acara perfotoan anak kelas VI yang juga mengharapkan kehadiran direktur dan ustad/ah yang diundang. Untuk sambutan pertama, dari Ust. Solihin Addin mewakili Ust.Rasidin  yang tidak dapat hadir ketika itu. Sungguh kehormatan yang tinggi untuk kehadiran beliau, karena secara tidak langsung ini membuktikan bahwa Ia merespon positif diadakannya acara ini.

Selanjutnya seperti biasa, kami mengalami hal-hal menarik yang menjadikan suasana pelatihan berbeda dari sebelumnya. Walau seharian menguras tenaga namun itu tak terasa tatkala pertanyaan demi pertanyaan diutarakan adik-adik selama acara berlangsung. Akh Radinal tak habis-habisnya memutar otak untuk mencari permainan baru yang membangun dan menyegarkan pikiran. Dan Alhamdulillah adik-adik merasa terhibur dan tidak tampak tegang menjalani pelatihan satu harian. Sampai pada penghujung acara yang diakhiri dengan sambutan dari Ust.Wahid Sulaiman yang menyarankan kepada semua peserta dapat mengambil pelajaran dari pelatihan ini. Agar tidak berlalu sia-sia.

Pesan terakhir yang ingin disampaikan akh radinal kepada adik-adik peserta. Agar mengoptimalkan kreatifitas menulis mereka dengan rajin-rajin melaporkan hasil tulisan mereka seminggu sekali kepada saya dan selanjutnya akan dikoreksi Akh Radinal sepulang dari Medan ke Surabaya.



PELATIHAN KEPENULISAN DIKAMPUS HUBBUL WATHAN

Sebelumnya saya kurang menahu secara detail untuk pelatihan terakhir ini, karena saya mengikutinya dipertengahan acara. Saya pergi dari ma’had usai mengajar dan kebetulan ketika itu jadwal saya lagi padat jadi tak sempat mengikuti dari pertama. Saya juga kurang mengenal lembaga ini, karena baru kali ini saya menginjakkan kaki ditempat ini. Dengann wajah lusuh sehabis naik angkot saya bersama wilda berjalan menuju tempat yang dijanjikan. Ketika ingin memasuki pagar masuk, Akh Radinal melihat kami lantas bercanda “Ada Apa pak, buk ,ada yang bisa saya bantu. Ujar akh Radinal sembari tersenyum. Lantas peserta yang mayoritas akhwat tertawa melihat ekspresinya yang mencairkan suasana panasnya siang ketika itu.
 

Saya masuk ruangan. Terlihat teman-teman panitia telah berdatangan dan mengambil posisi duduk masing-masing. Ya cukup menarik untuk kondisi yang serba minim, karena setahu saya pada awalnya akh Radinal ingin mempresentasikan materinya dengan menggunakan slide. Namun dikarenakan tidak disediakan oleh panitia lokal apa boleh buat Short Modulpun diberikan dalam bentuk copian kepada peserta yang hadir.
Tak menyangka sebelumnya, ternyata para peserta yang semuanya akhwat dapat menikmati pelatihan ini dengan kesan yang berbeda-beda. Yang pada kesimpulannya mereka ingin agar pelatihan ini diadakan kembali ditempat mereka.

Di akhir acara kami meminta kepada Ibu pengurus untuk menyampaikan sambutannya mengenai pelatihan yang kami adakan ini. Tentang tanggapan juga saran yang kami butuhkan agar pelatihan kedepannya menjadi lebih baik lagi. ia hanya berkomentar bahwa pelatihan kami ini patut dicontoh dan dilakukan oleh banyak orang, agar dapat mencerdaskan generasi bangsa kedepannya.
 

Sebelum pamit pulang. Kami mengadakan musyawarah kecil-kecilan dilantai depan untuk membicarakan kelanjutan maksud dari apa yang kami laksanakan selama sepekan ini.  Dibimbing Fauzan sebagai moderator, ia ingin bagaimana komitment kedepan agar komunitas yang telah kami garap ini dapat melahirkan penulis-penulis handal. Dan tidak sia-sia begitu saja. Ia meminta pendapat Akh Radinal bagaimana menyikapi hal ini. Satu yang dipesankan Akh Radinal yang saya kira benar dan patut diperhatikan selama ini, bahwa jangan sampai komunitas ini hanya sekedar komunitas yang mengadakan acara-acara kepenulisan saja tanpa mau rajin rajin menulis sesuai tujuan dari komunitas kepenulisan itu sendiri. Jangan sampai kita disibukkan dengan acara yang bersifat pelatihan saja, namun enggan melatih diri sendiri untuk menulis.

Dan akhinya usai sudah acara kepenulisan ini yang diakhiri dikampus Hubbul Wathan. Semoga momen sepekan ini menjadi penyemangat baru dalam melahirkan kader-kader penulis yang tidak hanya berkecimpung untuk dunia saja, namun juga akhirat sebagai perwujudan dari niat yang selama ini berkecamuk dalam hati kecil kami. Semoga apa yang kami laksanakan sepekan ini mendapat barakah juga kemudahan dalam melangkahkan kaki menuju izzah agama Amien…..!!!
                                                                                                                         


                                                                                                                 (malam selasa, 02/03/10)
 

This entry was posted on Senin, 01 Maret 2010 at 09.54 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar